Minggu, 03 Juni 2012

Kamus Medan

ISTILAH_ISTILAH UMUM

motor = mobil
kereta = sepeda motor
(agar tidak bingung, biasanya toko-toko tidak pakai istilah “service motor”, tapi “service sepeda motor”. Kalau ditulis “service motor”, nanti dikira service mobil, hehehehe…. Toko-toko biasanya masih menggunakan bahasa yang umum dipakai di Indonesia, seperti “motor” untuk “sepeda motor”. Tapi agar pengertiannya tidak campur aduk dengan “mobil” — yang di Medan disebut sebagai “motor” — maka mereka menggunakan istilah yang lengkap; “sepeda motor”).
honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi…..)
pajak = pasar
pasar = jalan raya (Di Medan, ada pula daerah-daerah yang disebut “Pasar 1″, “Pasar 2″, dan seterusnya. Pengertiannya mungkin lebih kurang sama dengan “Blok 1″, Blok 2″, dan seterusnya)
limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000)
limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000)
limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang).
====>> yang disingkat biasanya hanya pecahan uang dengan angka berkepala 5. Jadi kalau Rp 400 misalnya, tidak bisa disebut patrat hihihi…..
pening = pusing
pusing = keliling
deking = beking
paten = hebat
kali = banget, sangat (“hebat kali kau!” Artinya, “lu hebat banget deh!”)
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi kita sering ditanya, “BK motor kau
berapa?”. BK ini sudah jadi generik di sana, sama seperti Aqua atau Rinso)

SAPAAN AKRAB SEHARI-HARI


Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa)
Bang = panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan (tidak sama dengan bang becak atau abang tukang bakso, hehehee…)
Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh)
Orang medan juga jarang memanggil orang lain dengan sebutan “kamu” “Kamu” itu dianggap sebagai bahasa yang sangat halus. Mereka lebih suka pakai kata “kau”
Untuk menyebut dirinya sendiri, orang medan lebih suka pakai istilah “awak” (dari bahasa Melayu). Tapi anehnya, istilah “awak” juga sering memiliki arti “kamu” “sombong kali awak ini” artinya: “sombong banget lu”
bingung kan? hehehehe…

DI ANGKUTAN UMUM

Untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata “pinggir” (bukan “kiri”).
“Kiri” justru biasa dipakai oleh kondektur untuk menyuruh pejalan kaki minggir. “Kiri kau!”
maksudnya: “minggir lu!”

ARAH DAN MATA ANGIN 

Untuk menyebut arah, orang Medan hampir tak pernah menggunakan istilah-istilah mata angin (utara, barat, timur, selatan, dan sebagainya).
Jadi, jangan harap orang Medan berkata, “rumahku di sebelah utara rumahnya.”
mereka akan lebih suka berkata, “rumahku di sebelah kiri rumahnya.”
Untuk menunjukkan lokasi tertentu di peta pun, mereka jarang menggunakan istilah-istilah mata angin tersebut.
Jadi, untuk mengatakan “Palembang terletak di selatan Medan”, merekalebih suka mengatakan, “Palembang terletak di bawah Medan.”
“Medan terletak di atas Palembang” Hehehehehe.. .

ALAT TRANSPORT

RBT = Ojek
RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang 

DLL

minyak lampu = minyak tanah
tepung roti = tepung terigu
selop = sandal (sandal yang seperti apapun disebut selop)
Balen : Minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi… Balen lah…?!)
Palak : Sebel, marah.
Lasak : Banyak gerak, ga bisa diam.
Kongsi : Bagi-bagi, sama rata…
Pala : Ga seberapa ( Contoh ia ga pala jahat kali lah sama aku…)
Rupanya : ternyata… ( Contoh isini kau rupanya! aku cari-cari kemana-mana)
sudako = angkot
kede/kedai = warung
payah = susah
tenggen = mabuk karena minum minuman keras
pukimbek = kesal, kecewa.
sor = suka, contoh nya, sor kali aku lah ama cewe tu..
merepet = marah
- galon : pom bensin
- minyak makan : minyak goreng
- minyak lampu : minyak tanah
- wayar : kabel
- pajak : pasar, contoh: pajak ikan berarti pasar ikan
- pasar : jalan (aneh kan?!!)
- siap : selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar